Putra Rajawali Kencana (PURA) mengantongi kontrak pengangkutan baru

Tanggal

23 Jun 2020

Kategori

Bisnis

Dilansir Oleh

Bagikan




KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sektor transportasi PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) mengantongi kontrak baru yakni pengangkutan tetes tebu dari salah satu pabrik ethanol di Jawa Timur. PURA telah membidik kontrak ini sejak setahun lalu.

“Kontrak pengangkutan ratusan ribu ton volume tetes tebu ini sudah kami dapatkan pada musim giling tahun ini,” kata Direktur Putra Rajawali Kencana Yonathan Himawan Hendarto dalam siaran pers, Senin (22/6).

Tahun ini PURA memang memiliki keinginan mendiversifikasi produk yang diangkut. Salah satu komoditas yang diincar adalah produk tetes tebu yang menjadi bahan baku etanol serta komoditas barang jadi.

Adapun kontrak ini juga menjadi upaya PURA meningkatkan kinerja di tengah pandemi Covid-19. Mengutip dari keterbukaan informasi, bisnis utama PURA yang bergerak di jasa transportasi terdampak dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PURA mengalami pengurangan permintaan pengiriman pada transporter.

Padahal, kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang mengalami pembatasan itu mencapai 25% hingga 50%. Sehingga, diperkirakan pendapatan dan laba bersih PURA akan ikut terkikis antara 25% hingga 50%.

Adapun strategi lain yang diupayakan PURA di tengah pendemi ini adalah terus menambah basis klien baru di sektor bahan pokok. Selain itu, merevitalisasi armada yang kurang efisien, perawatan dan pemeliharaan armada yang kurang baik performanya agar fit saat bisnis kembali normal. PURA juga mengoperasikan truk berperforma terbaik agar laba terjaga.

Terkait dengan sumber daya manusia, PURA memberikan pelatihan mekanik untuk penyegaran dan peningkatan keterampilan agar mampu merawat dan memelihara armada secara tepat sehingga unit optimal. Selain itu, memberikan pelatihan smart driving dan ecodriving kepada sopir serta insentif.

PURA juga tengah berupaya melakukan restrukturisasi utang jangka pendek, relaksasi pokok utang dan bunga pada kredit investasi dan relaksasi bunga pada kredit modal kerja. Di sisi lain, PURA memotong gaji dewan komisaris dan dewan direksi sebesar 50%.