Pura Trans Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi, Ini Strateginya

Tanggal

23 Jun 2021

Kategori

Bisnis

Dilansir Oleh

Bagikan




JAKARTA, investor.id – PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) atau Pura Trans, perusahaan jasa transportasi pengangkutan yang merupakan bagian dari Grup Rajawali, mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2020 atau di tengah pandemi Covid-19.

Pendapatan perseroan tahun lalu meningkat 8,47% menjadi Rp 95,95 miliar dibandingkan 2019 yang sebesar Rp 88,46 miliar. Peningkatan itu didorong oleh utilisasi armada yang dilakukan perseroan pada 2020.

Perseroan juga mencatat kenaikan laba bersih sebesar 33,65% menjadi Rp 6,76 miliar pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya Rp 5,05 miliar. Peningkatan laba bersih, selain terjadi karena kenaikan pendapatan, juga disebabkan oleh efisiensi, yaitu dengan melakukan pemilihan komoditas yang tepat dan menyinergikan alat angkut.

“Masa pandemi pada 2020 tentunya memberikan tantangan yang cukup berat bagi korporasi. Kami tahu bahwa ekonomi nasional maupun global mengalami tekanan yang besar, tidak terkecuali industri transportasi logistik. Kami tentunya menyikapi situasi ini dengan melakukan berbagai inisiatif serta strategi,” kata Direktur Utama Putra Rajawali Kencana Ariel Wibisono kepada media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (23/6).

Tahun ini, Pura Trans membidik kenaikan pendapatan 50% dan laba 100%. Tahun lalu, Perseroan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 8,5% dan laba bersih 26%. Peningkatan kinerja tahun ini akan didorong oleh datangnya 155 truk yang terlambat datang akibat pandemi tahun lalu. Dengan menggunakan dana hasil penawaran umum perdana (IPO) saham, perseroan sudah mendatangkan 50 unit truk pada 2020, sehingga total armada tahun lalu sejumlah 205 truk. Tahun ini, total armada yang dimiliki ditargetkan 360 unit truk.

“Penambahan aset ini perlu langkah strategis, kami memang sudah siapkan agar bisa membagikan dividen pada tahun 2023, sehingga kami melakukan banyak strategi, sinergi, bahkan konsolidasi dengan perusahaan yang sudah memiliki izin multimoda,” jelas Ariel.

Selain itu, Pura Trans akan memperluas pasar di luar Pulau Jawa, meningkatkan penggunaan teknologi dalam usaha logistik, menggunakan armada truk terbaru, serta menurunkan operating cost.

Secara portofolio, pendapatan akan banyak berasal dari raw material, disusul building, finishing good, dan agrikultur. Perseroan juga akan mengembangkan sistem operation management dengan cara dedicated fleet. Pihaknya juga akan terus mengembangkan sistem internal manajemen baik untuk fleet, driver, dan inventory.

Pada kuartal I-2021, Pura Trans mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp 3,88 miliar, naik 6,91% dibandingkan periode sama tahun 2020 yang sebesar Rp 3,63 miliar. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan pendapatan. Pendapatan usaha pada kuartal I-2021 mencapai Rp 40,1 miliar, naik 9,53% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 36,61 miliar.

Adapun kas bersih dari aktivitas operasi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2021 sebesar Rp 10,18 miliar atau membaik dibandingkan kas bersih dari aktivitas operasi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2020 yang negatif Rp 17,27 miliar.

Debt to asset ratio perseroan pada 31 Maret 2021 serta 31 Desember 2020 masing-masing sebesar 9% dan 9,33%. Debt to equity ratio pada 31 Maret 2021 serta 31 Desember 2020 masing-masing sebesar 9,98% dan 10,30%. Net profit margin perseroan pada 31 Maret 2021 dan 31 Desember 2020 masing-masing 9,68% dan 7,05%. Return on asset pada 31 Maret 2021 dan 31 Desember 2020 masing-masing 0,83% dan 1,49%. Return on equity pada 31 Maret 2021 dan 31 Desember 2020 masing-masing 0,91% dan 1,65%.

Per 18 Juni 2021, komposisi kepemilikan saham Pura Trans terdiri atas PT Rajawali Dwi Putra Indonesia (13,33%), PT Rajawali Inti (16,67%), PT Igelcorp Asia Kapital (8,96%), PT Igelcorp Nusantara Kapital (7,37%), dan publik (53,67%).